Jumat, 06 Juni 2014

Pinus Merkusii



WERKSTUK

KARYA TULIS INI UNTUK MELENGKAPI
PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN



LABORATORIUM PRODI BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2014



WERKSTUK
Pinus merkusii Jungh & De Vr
(Tusam)
           Disusun oleh:
Nama        :     Rismayanti
NIM           :     TB. 131 118
Jurusan    :    Pendidikan Biologi
Fakultas   :     Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dosen       :    Suraida, S.Si.,M.Si.

LABORATORIUM PRODI BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2014
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun sebagai salah satu syarat menempuh praktikum Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan yang diselenggarakan oleh Laboratorium Prodi Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Telah disetujui dan disahkan pada :
                                                 Hari        : Rabu
                                                Tanggal  : 07 Mei 2014
                                                 Tempat  : Laboratorium Prodi Biologi,               
                                                                 Institut Agama Islam Negeri STS Jambi


                          Jambi, 07 Mei 2014
   Dosen pembimbing,                                                                                 Penyusun,


( Suraida, S.Si, M.Si )                                                                            (  Rismayanti  )
NIP. 19781220 200912 2 002)                                                             NIM TB. 131 118


ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena atas berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyusun werkstuk dengan judul “Pinus merkusii Jungh & De Vr” tepat pada waktunya.
Adapun maksud disusunnya werkstuk ini adalah sebagai syarat mengikuti praktikum Morfologi Tumbuhan, Prodi Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pada kesempatan ini pula penulis ucapkan terim kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.     Ibu Suraida, S.Si, M.Si selaku Dosen mata kuliah Morfologi Tumbuhan,
2.     Ibu Rita Safitri dan Ibu Susi selaku Pegawai Laboran Prodi Biologi, serta
3.     Rekan-rekan Mahasiswa Prodi Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Penulis menyadari baha dalam penyusunan werkstuk ini masih jauh dari sempurna karena mengingat adanya keterbatasan referensi dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca untuk kesempurnaan dan kemajuan penyusun selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga werkstuk ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan kita semua.
Jambi, 07 Mei 2014

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………….  i
Lembar Pengesahan………………………………………………………………………..…. ii
Kata Pengantar………………………………………………………………………………… iii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….……. iv
I.                 Pendahuluan………………………………………………………….……… 1
II.               Klasifikasi………………………………………………………………………2
III.              Habitatio…………….………………………………………………………….3
3.1.         Habitus…………………………………………………………………3
3.2.         Habitat………………………………………………………………….3
IV.             Descriptio ……………………………………………………………………...4
4.     1. Alat Nutritive…………………………………………………………….4
4.1.1 Akar……………………………………….……………………….…4
4.1.2 Batang……………………………………………………………….5
4.1.3. Daun………………………………………………….…………..…6
4.2. Alat Reproduktive………………………………………………………...6
                            4.2.1 Bunga……………………………………….………..………………6
                            4.2.2 Buah  dan Biji ………………………………………………..……..7
V. Ringkasan………………………………………………………………………......8
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………9
Lampiran

iv
I.               PENDAHULUAN
          Di Indonesia Pinus mempunyai nama lain yaitu tusam. P. sumatrana Jungh.; P. finlaysoniana Wallich; P. latteri Mason; P. merkiana Gordon. Nama lokal; uyam (Aceh); son song bai (Thai);merkus pine (perdagangan); mindoro pine (Philipina); tenasserim pine (Inggris). Jenis ini secara alami tersebar dari garis Bujur Timur 95°30’ hingga 121°30’ dan garis Lintang Utara 22° hingga garis Lintang Selatan 2°. Satu-satunya pinus yang penyebaran alaminya sampai di selatan khatulistiwa. Di Asia Tenggara menyebar di Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Indonesia (Sumatra), dan Filipina (P. Luzon dan Mindoro).
                 Pinus merkusii atau tusam merupakan satu-satunya jenis pinus asli Indonesia. Di daerah Sumatera, tegakan pinus alam dapat dibagi kedalam tiga strain, yaitu:
1.       Strain Aceh, Penyebarannya dari pegunungan Selawah Agam sampai sekitar Taman Nasional Gunung Leuser. Dari sini menyebar ke selatan mengikuti pegunungan bukit barisan lebih kurang 300 km melalui Danau Laut Tawar, Uwar, Blangkejeren sampai ke Kotacane. Di daerah ini tegakan pinus pada umumnya terdapat  pada 800-2000 mdpl.
2.       Strain Tapanuli, Menyebar di daerah Tapanuli ke selatan Danau Toba. Tegakan pinus alami yang umum terdapat di pegunungan Dolok Tusam dan Dolok Pardomuan. Di daerah ini tegakan  pinus tumbuh secara pada ketinggian 1000-1500 mdpl (Butar-Butar et al.,1998).
3.       Strain Kerinci, Menyebar di sekitar pegunungan kerinci . tegakan pinus alami yang luas terdapat di antara Bukit Tapan dan Sungai Penuh.  Di daerah ini tegakan pinus tumbuh  secara alami umumnya pada ketinggian 1500-2000 mdpl. (Butar-Butar et al.,1998) dalam Sibarani, P.
                 Pohon pinus memiliki berbagai manfaat yang besar baik hasil kayu maupun non kayunya. Kayu pinus digunakan untuk berbagai keperluan seperti konstruksi ringan, mebel, pulp, korek api dan sumpit.
1
II.            KLASIFIKASI

Klasifikasi tumbuhan Pinus merkusii Jungh & De Vr :
-          Kingdom                  : Plantae (Tumbuhan)
-          Sub Kingdom         : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
-          Divisio                   : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
-          Super Divisio          : Gymnospermae
-          Classis                  : Coniferinae
-          Sub Classis            : Dillenidae
-          Ordo                      : Coniferales
-          Famili                               : Pinaceae  
-          Genus                   : Pinus
-          Spesies                   : Pinus merkusii Jungh.& De Vr











2
III.          HABITATIO
3.1.         Habitus
Pinus merkusii Jungh & De Vr adalah tanaman perdu yang memiliki tinggi 10-40 m Tanaman pinus (Pinus merkusii) berperawakan pohon dengan ketinggian 1-40 meter. Sistem perakarannya mempunyai sistem akar tunggang (radix primaria). Batangnya berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus). Daunnya merupakan daun majemuk. Bunganya berkelamin satu (uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bijinya terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat  telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji.

3.2.         Habitat
Pinus merkusii tumbuh pada ketinggian 300 - 1.800 m dpl, pada berbagai tipe tanah dan iklim.  Curah hujan tahunan rata-rata 3.800 mm di Filipina hingga 1.000-1.200 mm di Thailand dan Burma. Di tegakan alam Sumatra (Aceh, Tapanuli dan Kerinci), tidak satu bulan pun curah hujan kurang dari 50 mm, artinya tidak ada bulan kering. Suhu tahunan rata-rata 19-28oC.






3

IV.         DESCRIPTIO
4.1.Alat Nutritive
4.1.1. Akar
Si                                                   Sistem akar pada Pinus merkusii  adalah bersistem akar tunggang (Radix Primaria), kuat, bercabang dan  Biasanya berwarna coklat. Akar tunggang memiliki ciri khas yaitu pada akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi luas hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.

 4.1.2. Batang
4444
            Batang kayu pinus memiliki ciri warna teras yang sukar dibedakan dengan gubalnya, kecuali pada pohon berumur tua, terasnya berwarna kuning kemerahan, sedangkan gubalnya berwarna putih krem. Pinus merupakan pohon yang tidak berpori namun mempunyai saluran damar aksial yang menyerupai pori dan tidak mempunyai dinding sel yang jelas. Permukaan radial dan tangensial pinus mempunyai corak yang disebabkan karena perbedaan struktur kayu awal dan kayu akhirnya, sehingga terkesan ada pola dekoratif. Riap tumbuh pada pinus agak jelas terutama pada pohon-pohon yang berumur tua, pada penampang lintang kelihatan seperti lingkaran-lingkaran memusat
Pohon Pinus merkusii mempunyai batang yang dibagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang memanjang.

4

Di lihat dari berbagai segi, batang pada Pinus merkusii  berstruktur sebagai berikut:
-          Bentuk Penampang Melintangnya
Di lihat penampang melintangnya, batang pada Pinus merkusii  berbentuk bulat (Teres). Tegakan masak dapat mencapai tinggi 30 m dengan diameter 60 – 80 cm. Tegakan tua mencapai tinggi 45 m dengan diameter 140 cm. Tajuk pohon muda berbentuk pyramid, setelah tua menjadi lebih rata dan tersebar.
-          Permukaan Batang
Permukaan pada batang Pinus merkusii  adalah memperlihatkan retak-retak, biasanya berwarna coklat. Kulit pohon muda abu-abu, sesudah tua berwarna gelap, alur dalam. kulit berwarna coklat tua , kasar beralur dalam dan menyerpih dalam kepingan panjang. Kayu bertekstur halus, bila diraba licin dan mengandung damar (resin), permukaan mengkilap warna kuning muda, serat halus (Dirjen Kehutanan 1976). Struktur kayu pinus tidak berpori dengan parenkim melingkari saluran damar, memiliki berat jenis (BJ) rata-rata 0,55 (terendah 0,40 dan tertinggi 0,75) dengan kelas kuat II sampai III dan kelas awet IV. Kulit pohon berwarna abu-abu muda, sesudah tua berwarna gelap, alur dalam. Terdapat 2 jarum dalam satu ikatan dengan panjang 16-25 cm.
-          Arah Tumbuh Batang
Arah tumbuh batang ini adalah arah yang lazim pada tumbuhan lainnya yaitu tumbuh tegak lurus ke atas (erectus).
-          Percabangan Batang
Batang Pinus merkusii, percabangan batangnya monopodial karena bisa di lihat bahwa batang pokok tampak lebih jelas (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. : Batang pada Pinus merkusii berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus). Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan monopodial




5
4.1.3. Daun
Tanaman ini daunnya termasuk daun majemuk dengan kedudukan daun folia sparsa. Bangun daun acerocus (jarum), yaitu berupa bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang. Daunnya tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar.          
Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan sistem pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya.
Daun bentuk jarum dan berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral; sisik dan braktea lepas.
   Panjang daun 10-20cm
  Pangkal daun diselubungi sisik berupa selaput tipis
Warna daun hijau Daun
1. Ujung daun meruncing
2. tepi daun Rata
3. Pangkal daun rompang
4. Daun Majemuk beranak daun dua.
      Ranting pendek mirip pasak berdaun dua, berbentuk jarum.
4.2. Alat Reproduktive
4.2.1. Bunga
Pinus merkusii Jungh & De Vr merupakan tumbuhan berumah satu ( monoecus unisexsualis). Bunga terbagi menjadi strobilus jantan dan betina. Strobilus jantan berbentuk silindris dengan panjang 2-4 cm. Sedangkan strobilus betina berbentuk kerucut, ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat, pada tiap bakal biji terdapat sayap. Bunga muda berwarna kuning sedangkan bunga tua berwarna coklat. Strobili betina banyak terdapat di sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung dahan.



6


4.2.2. Buah dan Biji

*     Buah
Pinus merkusii Jungh & De Vr memiliki buah berbentuk kerucut, silindris dengan panjang 5-10 cm dan lebar 2-4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm berbentuk kerucut, silindris, panjang 5 – 10 cm, lebar 2 – 4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm.

*     Biji  
          Bijinya berbentuk pipih dan bulat telur dilengkapi dengan sayap, dihasilkan pada setiap dasar bunga atau sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, biji biasanya berwarna putih kekuningan.














7




V.             RINGKASAN

Pinus merkusii Jungh & De Vr  mempunyai sistem akar tunggang (Radix Primaria), percabangan batangnya monopodial, daunnya termasuk daun majemuk dengan kedudukan daun folia sparsa. Bangun daun acerocus (jarum), yaitu berupa bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah satu ( monoecus unisexsualis), memiliki buah berbentuk kerucut, silindris dengan panjang 5-10 cm dan lebar 2-4 cm. Bijinya berbentuk pipih dan bulat telur dilengkapi dengan sayap, dihasilkan pada setiapdasar bunga atau sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, biji biasanya berwarna putih kekuningan. Ranting pendek mirip pasak berdaun dua, berbentuk jarum.









8

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, R. M. S. 2002. Keragaman Sifat dan Uji Asal Benih Pinus merkusii di Sumatera. Buletin Penelitian Kehutanan Pematang Siantar: Siantar.
Hidayat Jajat & Hansen. 2001. Informasi singkat Benih ; http://bpthbalinusra.net/    sbseedleaflet 105- tusam-pinus- merkusii-jungh.html. Diakses tanggal 20 April 2014
Tjitrosoepomo, Gembong, 1985. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.











9
LAMPIRAN

1.    Gambar Pinus Merkusii Jungh & De Vr

3
1
2
Keterangan :
1.     Batang (caulis)
2.     Percabangan Monopodial
3.     Helaian daun (lamina)



2.    Gambar Akar ( radix )
1

1.    Batang (caulis )
2.    Cabang akar ( radix lateralis)

·       Sistem akar tunggang (Radix Primaria), kuat, bercabang dan  Biasanya berwarna coklat




3.    Gambar Daun ( folia )

3
2
1


1.     Ujung daun meruncing
2.     Tepi daun Rata
3.     Pangkal daun rompang

·       Daun Majemuk beranak daun dua
·       Kedudukan daun folia sparsa.
·       Bangun daun acerocus (jarum), yaitu berupa bangun paku,





4.    Gambar Bunga ( flos )



·       Bunga terbagi menjadi strobilus jantan dan betina.
·       Strobilus jantan berbentuk silindris dengan panjang 2-4 cm.
·       Strobilus betina berbentuk kerucut, ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat, pada tiap bakal biji terdapat sayap.




5.    Gambar Diagram Bunga
Rumus bunga :
(♂♀)↑ K1+2,C2+0, A3, G1

Artinya bunga berjenis kelamin tunggal, bersimetri satu (actinomorphus), calyx berjumlah 1 dalam keadaan lepas ditambah dengan 2 calyx tambahan(epicalyx) dalam keadaan lepas, corolla berjumlah 5 dalam keadaan lepas, androecium berjumlah 3 dalam keadaan lepas, dan gynoecium berjumlah 1 posisinya berada di tengah.









6.    Gambar Biji ( semen)







1 komentar:

  1. boleh minta file gambar-gambarnya nggak yang pinus mekusii?

    BalasHapus