WERKSTUK
KARYA
TULIS INI UNTUK MELENGKAPI
PRAKTIKUM
MORFOLOGI TUMBUHAN
LABORATORIUM
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2014
WERKSTUK
Pinus
merkusii
Jungh & De Vr
(Tusam)
Disusun
oleh:
Nama
: Rismayanti
NIM
:
TB. 131 118
Jurusan : Pendidikan
Biologi
Fakultas :
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dosen :
Suraida, S.Si.,M.Si.
LABORATORIUM PRODI BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2014
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun sebagai salah satu
syarat menempuh praktikum Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan yang diselenggarakan
oleh Laboratorium Prodi Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut
Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Telah
disetujui dan disahkan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 07 Mei 2014
Tempat : Laboratorium Prodi
Biologi,
Institut Agama Islam Negeri STS Jambi
Jambi, 07 Mei 2014
Dosen pembimbing,
Penyusun,
( Suraida, S.Si, M.Si ) ( Rismayanti )
NIP. 19781220 200912 2
002) NIM TB. 131 118
ii
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dan junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, karena atas berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyusun
werkstuk dengan judul “Pinus merkusii Jungh
& De Vr” tepat pada waktunya.
Adapun
maksud disusunnya werkstuk ini adalah sebagai syarat mengikuti praktikum
Morfologi Tumbuhan, Prodi Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Institut
Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pada kesempatan ini pula
penulis ucapkan terim kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu
Suraida, S.Si, M.Si selaku Dosen mata kuliah Morfologi Tumbuhan,
2. Ibu
Rita Safitri dan Ibu Susi selaku Pegawai Laboran Prodi Biologi, serta
3. Rekan-rekan
Mahasiswa Prodi Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Penulis
menyadari baha dalam penyusunan werkstuk ini masih jauh dari sempurna karena
mengingat adanya keterbatasan referensi dan pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari
pembaca untuk kesempurnaan dan kemajuan penyusun selanjutnya. Akhir kata
penulis berharap semoga werkstuk ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
pengetahuan kita semua.
Jambi, 07 Mei 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………………………. i
Lembar Pengesahan………………………………………………………………………..….
ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………
iii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….…….
iv
I.
Pendahuluan………………………………………………………….……… 1
II.
Klasifikasi………………………………………………………………………2
III.
Habitatio…………….………………………………………………………….3
3.1.
Habitus…………………………………………………………………3
3.2.
Habitat………………………………………………………………….3
IV.
Descriptio ……………………………………………………………………...4
4. 1. Alat
Nutritive…………………………………………………………….4
4.1.1
Akar……………………………………….……………………….…4
4.1.2
Batang……………………………………………………………….5
4.1.3.
Daun………………………………………………….…………..…6
4.2.
Alat Reproduktive………………………………………………………...6
4.2.1 Bunga……………………………………….………..………………6
4.2.2 Buah dan Biji ………………………………………………..……..7
V. Ringkasan………………………………………………………………………......8
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………9
Lampiran
iv
I.
PENDAHULUAN
Di Indonesia Pinus mempunyai nama lain yaitu tusam. P.
sumatrana Jungh.; P. finlaysoniana Wallich; P. latteri Mason;
P. merkiana Gordon. Nama lokal;
uyam (Aceh); son song bai (Thai);merkus pine (perdagangan); mindoro pine
(Philipina); tenasserim pine (Inggris). Jenis ini secara alami tersebar dari
garis Bujur Timur 95°30’ hingga 121°30’ dan garis Lintang Utara 22° hingga
garis Lintang Selatan 2°. Satu-satunya pinus yang
penyebaran alaminya sampai di selatan khatulistiwa. Di Asia Tenggara menyebar
di Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Indonesia (Sumatra), dan Filipina
(P. Luzon dan Mindoro).
Pinus
merkusii atau tusam merupakan satu-satunya jenis pinus asli
Indonesia. Di daerah Sumatera, tegakan pinus alam dapat dibagi kedalam tiga strain, yaitu:
1. Strain Aceh, Penyebarannya dari pegunungan Selawah Agam sampai sekitar Taman
Nasional Gunung Leuser. Dari sini menyebar ke selatan mengikuti pegunungan
bukit barisan lebih kurang 300 km melalui Danau Laut Tawar, Uwar, Blangkejeren
sampai ke Kotacane. Di daerah ini tegakan pinus pada umumnya terdapat
pada 800-2000 mdpl.
2. Strain Tapanuli, Menyebar di
daerah Tapanuli ke selatan Danau Toba. Tegakan pinus alami yang umum terdapat
di pegunungan Dolok Tusam dan Dolok Pardomuan. Di daerah ini tegakan
pinus tumbuh secara pada ketinggian 1000-1500 mdpl (Butar-Butar et al.,1998).
3. Strain Kerinci, Menyebar di
sekitar pegunungan kerinci . tegakan pinus alami yang luas terdapat di antara
Bukit Tapan dan Sungai Penuh. Di daerah ini tegakan pinus tumbuh
secara alami umumnya pada ketinggian 1500-2000 mdpl. (Butar-Butar et al.,1998)
dalam Sibarani, P.
Pohon pinus memiliki berbagai
manfaat yang besar baik hasil kayu maupun non kayunya. Kayu pinus digunakan
untuk berbagai keperluan seperti konstruksi ringan, mebel, pulp, korek api dan
sumpit.
1
II.
KLASIFIKASI
Klasifikasi tumbuhan Pinus merkusii Jungh & De Vr :
-
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
-
Sub
Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
-
Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
-
Super
Divisio :
Gymnospermae
-
Classis : Coniferinae
-
Sub
Classis : Dillenidae
-
Ordo : Coniferales
-
Famili : Pinaceae
-
Genus : Pinus
-
Spesies : Pinus merkusii Jungh.& De Vr
2
III.
HABITATIO
3.1.
Habitus
Pinus merkusii Jungh & De Vr adalah tanaman
perdu yang memiliki tinggi 10-40 m Tanaman pinus (Pinus merkusii) berperawakan pohon dengan ketinggian 1-40 meter.
Sistem perakarannya mempunyai sistem akar tunggang (radix primaria). Batangnya berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus). Daunnya merupakan daun
majemuk. Bunganya berkelamin satu (uniseksualis)
berumah satu (monoecus). Bijinya terletak
pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat
pada biji.
3.2.
Habitat
Pinus merkusii tumbuh pada
ketinggian 300 - 1.800 m dpl, pada berbagai tipe tanah dan iklim. Curah
hujan tahunan rata-rata 3.800 mm di Filipina hingga 1.000-1.200 mm di Thailand
dan Burma. Di tegakan alam Sumatra (Aceh, Tapanuli dan Kerinci), tidak satu
bulan pun curah hujan kurang dari 50 mm, artinya tidak ada bulan kering. Suhu
tahunan rata-rata 19-28oC.
3
IV.
DESCRIPTIO
4.1.Alat
Nutritive
4.1.1. Akar
Si Sistem akar pada Pinus merkusii adalah
bersistem akar tunggang (Radix Primaria),
kuat, bercabang dan Biasanya berwarna coklat. Akar tunggang memiliki
ciri khas yaitu pada akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil, sehingga dapat
memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran
menjadi luas hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
4.1.2. Batang
4444
Batang kayu pinus memiliki ciri
warna teras yang sukar dibedakan dengan gubalnya, kecuali pada pohon berumur
tua, terasnya berwarna kuning kemerahan, sedangkan gubalnya berwarna putih
krem. Pinus merupakan pohon yang tidak berpori namun mempunyai saluran damar
aksial yang menyerupai pori dan tidak mempunyai dinding sel yang jelas.
Permukaan radial dan tangensial pinus mempunyai corak yang disebabkan karena
perbedaan struktur kayu awal dan kayu akhirnya, sehingga terkesan ada pola
dekoratif. Riap tumbuh pada pinus agak jelas terutama pada pohon-pohon yang
berumur tua, pada penampang lintang kelihatan seperti lingkaran-lingkaran
memusat
Pohon Pinus merkusii mempunyai batang yang dibagian bawahnya lebih besar dan
ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut
atau limas yang memanjang.
4
Di lihat dari
berbagai segi, batang pada Pinus merkusii berstruktur sebagai berikut:
-
Bentuk
Penampang Melintangnya
Di lihat
penampang melintangnya, batang pada Pinus merkusii berbentuk bulat
(Teres). Tegakan masak dapat mencapai
tinggi 30 m dengan diameter 60 – 80 cm. Tegakan tua mencapai tinggi 45 m dengan
diameter 140 cm. Tajuk pohon muda berbentuk pyramid, setelah tua menjadi lebih
rata dan tersebar.
-
Permukaan
Batang
Permukaan pada
batang Pinus merkusii adalah
memperlihatkan retak-retak,
biasanya berwarna coklat. Kulit pohon muda abu-abu,
sesudah tua berwarna gelap, alur dalam. kulit
berwarna coklat tua , kasar beralur dalam dan menyerpih dalam kepingan panjang.
Kayu bertekstur halus, bila diraba licin dan mengandung damar (resin),
permukaan mengkilap warna kuning muda, serat halus (Dirjen Kehutanan 1976).
Struktur kayu pinus tidak berpori dengan parenkim melingkari saluran damar,
memiliki berat jenis (BJ) rata-rata 0,55 (terendah 0,40 dan tertinggi 0,75)
dengan kelas kuat II sampai III dan kelas awet IV. Kulit pohon berwarna abu-abu
muda, sesudah tua berwarna gelap, alur dalam. Terdapat 2 jarum dalam satu
ikatan dengan panjang 16-25 cm.
-
Arah Tumbuh
Batang
Arah tumbuh
batang ini adalah arah yang lazim pada tumbuhan lainnya yaitu tumbuh tegak lurus ke atas (erectus).
-
Percabangan
Batang
Batang Pinus merkusii, percabangan
batangnya monopodial karena bisa di lihat bahwa batang pokok tampak lebih jelas
(lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. : Batang pada Pinus merkusii berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan
permukaan batang beralur (sulcatus). Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan
percabangan monopodial
5
4.1.3. Daun
Tanaman ini daunnya termasuk daun majemuk dengan kedudukan
daun folia sparsa. Bangun
daun acerocus (jarum), yaitu berupa bangun paku, lebih kecil dan
meruncing panjang. Daunnya tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal
sampai ujung hampir sama lebar.
Daunnya
jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan sistem pertulangan
daunnya tidak banyak ragamnya.
Daun
bentuk jarum dan berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral;
sisik dan braktea lepas.
Panjang daun 10-20cm
Pangkal daun diselubungi sisik
berupa selaput tipis
Warna
daun hijau Daun
1. Ujung daun meruncing
2. tepi daun Rata
3. Pangkal daun rompang
4. Daun Majemuk beranak daun dua.
1. Ujung daun meruncing
2. tepi daun Rata
3. Pangkal daun rompang
4. Daun Majemuk beranak daun dua.
Ranting pendek mirip pasak berdaun
dua, berbentuk jarum.
4.2.
Alat Reproduktive
4.2.1.
Bunga
Pinus merkusii Jungh & De Vr merupakan
tumbuhan berumah satu ( monoecus unisexsualis). Bunga terbagi menjadi strobilus
jantan dan betina. Strobilus jantan berbentuk silindris dengan panjang 2-4 cm.
Sedangkan strobilus betina berbentuk kerucut, ujungnya runcing, bersisik dan
biasanya berwarna coklat, pada tiap bakal biji terdapat sayap. Bunga muda berwarna
kuning sedangkan bunga tua berwarna coklat. Strobili betina banyak terdapat di sepertiga bagian atas tajuk terutama di
ujung dahan.
6
4.2.2.
Buah dan Biji
Buah
Pinus merkusii Jungh & De Vr memiliki buah
berbentuk kerucut, silindris dengan panjang 5-10 cm dan lebar 2-4 cm. Lebar
setelah terbuka lebih dari 10 cm berbentuk kerucut, silindris,
panjang 5 – 10 cm, lebar 2 – 4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm.
Biji
Bijinya berbentuk pipih dan bulat
telur dilengkapi dengan sayap, dihasilkan pada setiap dasar bunga atau sisik
buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, biji biasanya berwarna putih
kekuningan.
7
V.
RINGKASAN
Pinus
merkusii Jungh & De
Vr mempunyai sistem akar tunggang (Radix Primaria),
percabangan
batangnya monopodial,
daunnya termasuk daun majemuk dengan
kedudukan daun folia sparsa. Bangun
daun acerocus (jarum), yaitu berupa bangun paku, lebih kecil dan
meruncing panjang. Tumbuhan ini merupakan
tumbuhan berumah satu ( monoecus unisexsualis), memiliki buah berbentuk
kerucut, silindris dengan panjang 5-10 cm dan lebar 2-4 cm. Bijinya berbentuk
pipih dan bulat telur dilengkapi dengan sayap, dihasilkan pada setiapdasar
bunga atau sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, biji biasanya
berwarna putih kekuningan. Ranting pendek mirip pasak berdaun dua, berbentuk
jarum.
8
DAFTAR PUSTAKA
Harahap,
R. M. S. 2002. Keragaman Sifat dan Uji Asal Benih Pinus merkusii di
Sumatera. Buletin Penelitian Kehutanan Pematang Siantar: Siantar.
Hidayat Jajat & Hansen. 2001. Informasi
singkat Benih ; http://bpthbalinusra.net/ sbseedleaflet 105- tusam-pinus-
merkusii-jungh.html. Diakses tanggal 20 April 2014
Tjitrosoepomo, Gembong, 1985. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada
University Press: Yogyakarta.
9
LAMPIRAN
1.
Gambar
Pinus Merkusii Jungh & De Vr
3
|
1
|
2
|
Keterangan
:
1. Batang
(caulis)
2.
Percabangan Monopodial
3.
Helaian daun (lamina)
2. Gambar Akar ( radix )
1
|
1. Batang
(caulis )
2.
Cabang akar ( radix lateralis)
·
Sistem akar tunggang (Radix Primaria), kuat,
bercabang dan Biasanya berwarna coklat
3. Gambar Daun ( folia )
3
|
2
|
1
|
1. Ujung
daun meruncing
2. Tepi
daun Rata
3. Pangkal
daun rompang
· Daun
Majemuk beranak daun dua
· Kedudukan daun folia sparsa.
· Bangun daun acerocus (jarum), yaitu berupa bangun paku,
4. Gambar Bunga ( flos )
· Bunga terbagi menjadi strobilus
jantan dan betina.
· Strobilus jantan berbentuk silindris
dengan panjang 2-4 cm.
· Strobilus betina berbentuk kerucut,
ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat, pada tiap bakal biji
terdapat sayap.
5.
Gambar
Diagram Bunga
Rumus
bunga :
(♂♀)↑
K1+2,C2+0, A3, G1
Artinya
bunga berjenis kelamin tunggal, bersimetri satu (actinomorphus), calyx berjumlah 1 dalam keadaan lepas ditambah
dengan 2 calyx tambahan(epicalyx) dalam
keadaan lepas, corolla berjumlah 5
dalam keadaan lepas, androecium berjumlah 3 dalam keadaan lepas, dan gynoecium
berjumlah 1 posisinya berada di tengah.
6. Gambar Biji ( semen)
boleh minta file gambar-gambarnya nggak yang pinus mekusii?
BalasHapus